Hari/ Tanggal : Jum'at, 20 April 2018
Oleh : Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf
أَمْ كَيْفَ أَشْكُوْ إِلَيْكَ حَالِيْ وَهُوَ لاَ يَخْفَى عَلَيْكَAtau bagaimana aku mengadu kepada-Mu tentang keadaanku sedangkan keadaanku itu tidak tersembunyi bagi-Mu.
Mengadukan suatu keadaan itu kepada orang yang tidak mengetahui keadaan tersebut. Padahal, tidak ada sesuatu apapun yang samar bagi Allah, baik di bumi atau di langit, yang tampak atau yang tersembunyi. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim, ketika disuruh oleh Jibril untuk meminta kepada Allah, pernah berkata:
حَسْبِيْ مِنْ سُؤَالِيْ عِلْمُهُ بِحَالِيْ
“Aku tidak perlu memohon kepada-Nya sebab ilmu Allah mengetahui keadaanku.”
Allah subhanahu wa ta’ala tidak membutuhkan penjelasan dengan kata-kata sebab ilmu Allah itu meliputi segalanya dan Allah-lah yang membuat lidah mengucapkan kata-kata.أَمْ كَيْفَ أُتَرْجِمُ إِلَيْكَ بِمَقَالِيْ وَهُوَ مِنْكَ بَرَزَ اِلَيْكَDan bagaimana akan aku jelaskan kepada-Mu tentang keadaanku dengan kata-kataku, sedangkan kata-kata itu berasal dari-Mu dan kembali kepada-Mu.
أَمْ كَيْفَ تَخِيْبُ آمَالِيْ وَهِيَ وَفَدَتْ عَلَيْكَ
Dan bagaimana harapan-harapanku menjadi sia-sia padahal ia datang kepada-Mu.Apa yang aku harapkan dan aku angankan, baik urusan dunia dan akhirat, sudah datang menghadap Allah. Maka tidak mungkin Allah akan mengecewakannya. Tidak mungkin angan-anganku akan kembali kosong. Sebab, Allah Maha pemurah dan Maha memberi.
Kita harus yakin dan percaya bahwa semua harapan kita kepada Allah akan diberi oleh Allah, walau tidak diminta. Allah Maha tahu segalanya. Yang terpenting kita harus berprasangka baik kepada Allah, walau tidak berdoa, maka Allah akan memberi sesuai sangkaan baik kita kepada Allah. Sebab, seperti firman-Nya dalam hadits Qudsi, Allah mengikuti sangkaan hamba kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar