Hari/ Tanggal : Jum'at, 12 Oktober 2018
Oleh : Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf
إلهي أمرت بالرجوع إلى الآثار فارجعني إليها بكسوة الأنوار وهداية الإستبصار حتى أرجع إليك منها كما دخلت عليك منها مصون السر عن النظر إليها مرفوع الهمة عن الإعتماد عليها إنك على كل شيء قدير
Artinya : "Ya Tuhanku, Engkau menyuruh untuk kembali memperhatikan alam benda, maka kembalikanlah aku ke alam benda dengan diliputi oleh selubung cahaya dan hidayah mata hati, sehingga aku kembali kepadamu dari alam ini sebagaimana ketika aku masuk, dengan terjaga hatiku dari gangguannya dan merasa enggan untuk bersandar diri kepada dunia ini, sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu."
- Dalam munajat ini Ibnu Athoillah memohon kepada Allah kalau ia kembali ke alam benda agar hatinya tetap dijaga dan dilindungi oleh Allah sehingga tidak terpengaruh dan condong kepada dunia.
- Nabi Muhammad SAW sendiri pada mulanya (tatkala Beliau suluk) beribadah di gua hira', berkhalwah tenggelam dalam hubungannya dengan Allah. Waktu itu Nabi bingung apakah ia akan kembali kepada manusia berdakwah dan memberi manfaat kepada mereka. Apakah pergaulannya dengan manusia akakn mengganggu hubungannya dengan Allah. Lalu Allah memberi petunjuk kepada Nabi untuk berdakwah dan berkumpul dengan manusia, tapi hatinya dijamin tetap bersama Allah. hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT :
ووجدك ضالا فهدى
Artinya : "dan Engkau (Nabi) mendapati mereka (orang-orang kafir) dalam keadaan sesat, hingga (Nabi) memberi petunjuk (kepada mereka)."
- Seorang wali pun tetap manusia biasa, walaupun maqomnya setinggi apapun disisi Allah, maka ketika ia sudah sampai ke hadirat Allah yang suci dan kembali ke alam benda, maka ia sama seperti manusia lain, butuh makan, kawin, dan lainnya. Ia tetap hamba Allah yang harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah.
- Tetapi ia melakukannya bukan semata-mata karena lalai atau semata untuk kesenangan hawa nafsu. Beda dengan sewaktu ia belum sampai kepada Allah, setelah sampai ia melakukan semua itu dengan izin dari Allah, dan kemantapan hati serta kekuatan dalam keyakinan. Semuanya ia lakukan karena Allah
- Sayyid Muhammad bin Alawy Al Maliki waktunya penuh dengan ibadah dan ilmu agama, hingga Beliau agak kurang tidur dan berkumpul dengan keluarganya. Sehingga ia diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam mimpi
"Ya Muhammad, Engkau lupa dengan haditsku!" tegur Rasulullah terhadap Sayyid Maliki.
"Apa itu, ya Rasulullah?"
Rasulullah SAW bersabda :
فإن لجسدك عليك حقا وإن لعينك عليك حقا وإن لزوجك عليك حقا
Artinya : "Sesungguhnya jasadmu punya hak yang harus engkau lakukan. Matamu punya hak yang harus engkau tunaikan. Istrimu punya hak yang harus engkau laksanakan."
Sayyid Muhammad Al Maliki dinasehati oleh Rasulullah untuk mengurangi ibadahnya karena terlalu banyak. Maka Sayyid Maliki selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dengan istri dan keluarganya. Bahkan kalau Beliau makan siang selalu bersama Ibunya.
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar