Oleh : Mhd_mhd (Santri Darul Ihya')
Prasangka baik (husnudzon) merupakan perbuatan yang sangat terpuji, dan bahkan sangat dianjurkan didalam agama, khususnya agama islam. Karena tidaklah prasangka baik tercipta kecuali akan melahirkan kebaikan pula.
Al Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad - pengarang kitab wirid raatib al haddad - berkata dalam kitab diwannya yang artinya : "lazimilah berhusnudzon (berprasangka baik), sesungguhnya ia (husnudzon) adalah kawan dekatku, yang selalu menyenangkan aku, dan teman dudukku disepanjang siang dan malamku."
Diceritakan bahwasannya ada sepasang keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu dan satu anaknya. Pekerjaan ayahnya sehari-hari adalah mencuri, tetapi keluarganya tidak mengetahui akan hal itu, karena mereka punya sangkaan baik bahwa sang ayah pasti bekerja yang halal untuk keluargnya. Hingga pada suatu hari sang anak terkena penyakit yang tak kunjung sembuh, walaupun telah diobati dengan segala macam alternatif.
Sang Ibu sangat khawatir dengan keadaan anaknya yang tak kunjung sembuh. Sampai pada akhirnya sang ibu meminta agar suaminya mendoakan kesembuhan sang anak karena ia mempunyai sangka baik, mungkin saja berkat barokah sang ayah setiap hari bekerja dapat menjadi sebab kesembuhan anaknya, padahal sang istri dan anak tidak mengetahui jika pekerjaan suaminya adalah mencuri.
Setelah didoakan oleh sang ayah, seperti biasa ia pamit untuk bekerja (mencuri). Hingga saat ia kembali pulang, sang ayah kaget karena anaknya sudah sembuh dari penyakitnya. Istrinya pun gembira dan menceritakan perihal kesembuhan anaknya berkat doa dari suaminya. Mendengarkan hal itu sang ayah pun menangis dan bertaubat kepada Allah dari perbuatan mencurinya selama ini. Ternyata sangka baik dapat menjadikan sebab kesembuhan penyakit walau dari orang yang tidak baik, serta dapat menjadikan orang yang tidak baik bertaubat dari perbuatannya.
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Pondok Pesantren Darul Ihya' Li'ulumiddin adalah lembaga pendidikan islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang didirikan oleh Habib Ahmad bin Husein Assegaf sejak 12 Robi'ul Awal 1422 H / 04 Juni 2001 M. Nama Darul Ihya' Li'ulumiddin dipilih untuk pesantren ini mengutip sebuah nama kitab Ihya' Ulumuddin, karya monumental hujjatul Islam Imam Ghozaly, karena mengharap berkah dar majlis dars kitab Ihya' Ulumuddin yang di ta'sis oleh Habib Al Quthb Abu Bakar bin Muhammad Assegaf (Gresik) mulai awal rojab 1344 H/ 15 Januari 1926 M di kediaman Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf, kakek pegasuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar