Oleh: M. Harits (Santri Darul Ihya')
Di zaman ini terdapat penyakit-penyakit (hati) yang diabaikan oleh para tholabul ilmi (Pencari Ilmu). Dan yang pertama kurang kuatnya i’tiqad (kepercayaan) kepada sang guru, dan yang kedua adalah perasaan bahwa si murid lebih Alim (merasa bahwa si murid lebih tau dengan dirinya) daripada sang guru.
Sebab dari dua hal inilah sebagian
murid tidak mematuhi dan mengikuti arahan dari sang guru. Sedangkan murid yang
tidak mengikuti arahan dari sang guru dia akan menyesal. Terlebih lagi murid
yang merasa lebih baik dari gurunya itu akan celaka.
Dikisahkan pada salah satu Pondok
Pesantren terdapat seorang murid yang diminta pulang oleh keluarganya karena
murid tersebut dibutuhkan di rumahnya untuk bekerja. Dan si murid pun
mendatangi gurunya guna menceritakan keadaannya dan meminta izin untuk pulang.
Akan tetapi sang guru tidak mengizinkannya.
Keesokan harinya si murid
mendatangi gurunya untuk meminta izin pulang yang kedua kalinya dan kembali menceritakan keadaannya, akan tetapi jawaban sang guru tetap sama tidak
mengizinkannya.
Sampai pada akhirnya si
murid kembali mendatangi gurunya untuk meminta izin kembali, maka sang guru
berkata kepada si murid “Kamu nanti akan terbalik”.
ketika ditengah perjalanannya untuk pulang, tiba tiba mobilnya terbalik
dan beruntung si murid selamat, akan tetapi dia menyadari dan tekejut melihat
kepalanya berada di bawah, ia pun menangis dan menyesali perbuatannya karena
dia telah melanggar perkataan gurunya.
Dari kisah diatas kita bisa
mengambil pelajaran tentang betapa bahayanya mengabaikan petunjuk dan perintah guru, maka
seorang murid itu harus sadar diri betapa rendahnya dirinya dihadapan seorang
guru karena seorang guru itu lebih memahami tentang keadaan muridnya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar