Ulasan Pengajian Al Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 24 Dzulhijjah 1441 H - 14 Agustus 2020 M"Jangan engkau besar-besarkan dosa-dosamu sehingga menghalangi engkau dari berbaik sangka kepada Allah Ta'ala, karena orang yang mengenal tuhannya akan menganggap kecil dosanya jika dibandingkan dengan kemurahan Allah Ta'ala"
Syeikh Ibn Abbad menjelaskan bahwa membesarkan dosa itu ada dua macam:
Pertama: Seseorang mempunyai dosa besar, tetapi perasaanya terhadap dosa besar tersebut mendorongnya untuk bertaubat kepada Allah, sehingga ia berhenti dari perbuatan dosa tersebut, dengan bertaubat yang sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan melakukan maksiat itu lagi. Maka perasaan seperti inilah yang terpuji.
Kedua: Seseorang berdosa besar tetapi dosa tersebut mendorongnya untuk putus asa kepada Allah dan menjadikan ia bersangka buruk kepada Allah. Ia menduga bahwa Allah tidak bisa mengampuninya. Ia tidak menghapus dosa yang ia lakukan, dan malah bersangka yang jelek kepada Allah. Maka hal tersebut lebih besar dosanya dari pada perbuatan maksiatnya kepada Allah sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa orang ini tidak mengenal Allah.
Seorang mukmin tidak boleh meremehkan dosa. Harus ada rasa takut dan khawatir terhadap dosa yang ia lakukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud RA.:
"إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَأَنَّهُ فَي أَصْلِ جَبَلٍ يُخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ, وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَذُبَابٍ وَقَعَ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ لَهُ: هَكَذَا فَطَارَ"
"Sesungguhnya orang yang beriman itu melihat dosanya seakan-akan dia itu duduk di bawah gunung dan dia takut gunung itu akan menimpa kepadanya, sebaliknya orang yang durjana, dia memandang dosanya seperti seekor lalat yang menempel di hidungnya kemudian ia mengusirnya dengan tangannya." (HR. Bukhari, Ahmad, Turmudzi)
Akan tetapi jangan sampai rasa takutnya itu menghilangkan harapannya kepada Allah sehingga mengakibatkan dia bersangka buruk kepada Allah, bahwa Allah tidak akan mengampuni dosannya. Walaupun begitu besar dosa yang ia lakukan, tapi jangan sampai berlebihan. Harus ada harapan, ada khouf dan ada raja'. Tetap takut kepada Allah, tetapi juga ada harapan kepada Allah. Sebesar apapun dosa yang diperbuat, ampunan Allah lebih besar dari dosanya itu. Oleh karena itu, janganlah berputus asa walaupun begitu besar dosa yang telah kamu lakukan. Di dalam dirimu harus tetap ada harapan bahwa Allah Maha Mengampuni segala dosamu. (Fn)
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar