Ulasan Pengajian Al-Hikam
رُبَّمَا أَعْطَاكَ فَمَنَعَكَ وَرُبَّمَا مَنَعَكَ فَأَعْطَاكَ
Adakalanya Allah memberimu tetapi disisi lain mencegahmu, dan adakalanya Allah mencegahmu tapi disisi lain Allah memberimu.
Dalam kata hikmah ini Syekh Ibnu Athoillah menjelaskan bahwa Allah kadang-kadang mencegah hanba-Nya untuk mendapatkan keinginanya (berupa kesenangan duniawi). Tetapi sebenarnya Allah memberi orang itu kenikmatan (نِعْمة), bahkan lebih besar dari keinginannya itu karena ada satu hikmah, yaitu agar orang itu selalu tetap bersama Allah dan selalu ingat kepada-Nya.
Tetapi sebaliknya ada orang yang selalu dituruti oleh Allah segala keinginannya (diberi kesenangan-kesenangan dunia), tetapi sebenarnya siksaan (نِقْمة), ia dicegah dari taufiq dan hidayah-Nya, terputus hubungannya dengan Allah, sehingga melupakan kewajibannya, menjadi orang yang sombong dam tidak senang berkumpul dengan orang -orang sholeh dan orang-orang miskin.
Terkadang seorang hamba meminta kesehatan tapi oleh Allah diberi sakit, itu tanda kebaikan bagi kita, nikmat bagi kita sehingga membuat kita sering bersyukur kepada Allah, tambah taat kepada Allah, banyak beribadah, dan mendapat hidayah dan taufiq dari Allah. Hamba tersebut dijauhi dari kekayaan, dijauhi dari dunia tapi didekatkan dengan Allah, didekatkan dengan banyak beribadah, didekatkan dengan orang-orang sholeh, diberi kebaikan oleh Allah.
Dan tekadang seorang hamba meminta sesuatu kemudian diberi oleh Allah yang dia inginkan tapi dia dijauhkan dari bersyukur kepada Allah, tidak diberi hidayah dan taufiq, dia menjadi lalai dari Allah, dijauhkan dari beramal baik, jauh dari sholat, tidak pernah bershodaqoh. Naudzubillahi min dzalik.
Oleh karena itu, wajib atas hamba menyerahkan dirinya kepada Allah, karena Dialah yang menetukan segala sesuatu. Manusia tidak boleh ikut campur dalam urusan Allah karena apa saja yang datangnya dari Allah, baik itu kesenangan, kesusahan, semuanya itu adalah baik, Basth (kelapangan) dan Qabth (kesempitan) itu kedua-duanya adalah karunia Allah.
Dan apabila kita ditimpa kesenangan ataupun kesusahan, maka kita harus menyadarinya bahwasannya itu semua datangnya dari Allah, barangkali di balik semuanya itu ada kebaikan-kebaikan yang lebih baik dari apa yang telah terjadi.
Jika yang menimpa adalah Basth, maka kita harus bersyukur kepada Allah dan jika yang menimpa adalah Qabth, maka kita harus kembali kepada-Nya, barangkali di balik semua itu ada kebaikan-kebaikan dan kita pun harus bersabar.
Seorang salaf mengatakan :"Nikmat Allah yang diberikan kepada kita di dunia itu besar tapi nikmat yang tidak diberikan kepada kita itu jauh lebih besar." Karena nikmat yang diberikan di dunia sifatanya fana' (akan musnah) tapi nikmat yang tidak diberikan di dunia itu menjadi pahala di akhirat dan sifatnya kekal. (Ibn_muhammad.7)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar