Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam adalah makhluk yang paling mulia daripada seluruh makhluk, tetapi ada hadits yang menyebutkan:
لَا تُخَيِّرُنِيْ عَلَى مُوْسَى
"Janganlah lebih memuliakanku daripada Nabi Musa."
لَا تُفَضِّلُنِيْ عَلَى يُوْنُس
"Jangan utamakan aku daripada Nabi Yunus."
Sebagian Ulama' mengatakan: bahwa kedua hadits tersebut tidak ada pertentangan, itu justru menunjukkan bahwa Nabi Muhammad lebih baik. Karena Rasulullah adalah makhluk yang paling mulia, dan Rasulullah mengetahui hal itu, tapi beliau tidak ingin umatnya membeda-beda kan beliau dengan Nabi lainnya.
Sebab tabi'at manusia saat mengidolakan salah seorang, mereka akan merendahkan yang lainnya, sehingga tidak berhati-hati dalam bicara.
Maka jangan langsung menganggap bahwa Rasulullah sama dengan Nabi Musa dan Nabi Yunus hanya karena mendengar hadits seperti itu.
Rasulullah mengajarkan tauhid kepada umatnya, bukan sesuatu yang lebih utama.
Perbedaan Rasulullah yang diangkat sampai ke langit ke-tujuh hingga bertemu dengan Allah, dan Nabi Yunus yang ada di bawah perut ikan, itu jauh berbeda. Dan Rasulullah tidak ingin umatnya memiliki pikiran bahwa Rasulullah lebih dekat kepada Allah daripada Nabi Yunus yang ada di dalam perut ikan.
Di dalam ayat disebutkan:
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِ
"Maka bersabarlah atas keputusan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti pemilik ikan paus (Nabi Yunus)." Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad lebih baik daripada Nabi Yunus.
Oleh karena itu, tetap Nabi Muhammad adalah makhluk paling mulia, Nabi paling mulia tapi jangan sampai kita merendahkan Nabi yang lain dan harus tetap memuliakan Nabi yang lain. (M.Izdn)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Semangat buat ponakan bude, smg Ilmu yg ilham miliki manfaat dunia akhirat
BalasHapus