Kata-kata pelangi kerap kita temukan di kehidupan sehari-hari, kenangan tentang pelangi di masa kecil pun tak bisa kita pungkiri. Banyak memori-memori indah yang tak bisa di lupakan tentang pelangi. Dari hujan yang turun terlebih dahulu untuk menyambut nya, sampai pemandangan indah di balik warna-warna yang hanya bisa di nikmati cuman sebentar saja.
TAPI ITU DULU, semenjak berkembang nya zaman, pelangi bukan lah lagi menjadi simbol keceriaan ataupun keindahan. Pelangi sudah di salah gunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, yang mengambil sumber ajaran mereka dari budaya barat. Siapa kah mereka? Ya, mereka adalah kaum Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender atau biasa di kenal dengan sebutan LGBT.
Ajaran terhina yang sudah beribu-ribu tahun yang lalu telah musnah, berusa di bangkitkan kembali oleh orang-orang yang memiliki paham yang sesat. Mereka berkedok mengatas namakan kebebasan dalam berpendapat, ataupun hak asasi manusia (HAM), padahal tujuannya adalah untuk merusak generasi-generasi muda, khususnya generasi muslim zaman kini yang sedikit mempunyai ilmu tentang membentengi diri dari masalah pelik seperti ini, sehingga merusak tak hanya cukup moral nya saja melainkan sampai merusak akidah dan iman di dalam dirinya.
Negara yang katanya mempunyai umat islam terbanyak di dunia pun, belum bisa mengelak dari permasalahan keji ini, terbukti dari tragedi-tragedi akhir-akhir ini, dari sepasang pasangan LGBT yang terlanjur viral di undang di suatu acara, sampai akhir nya berkibarnya berdera simbol khas mereka, yang berada di pucuk sebuah gedung ternama.
Salah satu contoh terbentuknya mental LGBT di dalam diri sesorang, khusus nya dalam mental anak-anak, adalah ketika seorang anak laki-laki di pertemankan oleh orang tuanya dengan sekelompok anak-anak wanita, sehingga terbentuk didalam diri anak lelaki tersebut rasa feminisme yang seharus nya tidak ia miliki. Maka seharusnya bagi para orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anak nya dengan cara mempertemankan anaknya sesuai dengan gender nya masing-masing agar terbentuk di dalam dirinya rasa percaya diri, sehingga tidak akan tumbuh dalam dirinya perasaan gender yang berbeda.
Yang menjadi ke khawatiran umat islam di seluruh penjuru dunia, tidak lain dan tidak bukan hanyalah ancaman dan bala' yang dahsyat, yang dikirimkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, karena sebab murka nya . Tidak kah kaum muslimin ingat, bagaimana Allah dulu menghancurkan dan memusnahkan kaum lu'th , dengan sebab perbuatan keji mereka yang bahkan tak pernah di lakukan oleh kaum-kaum sebelum mereka. Allah telah mangingatkan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 81 & surah Hud ayat 82, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar