Ulasan Pengajian Al-Manhajussawi
Semua manusia berasal mula dari sebuah tanah, ketika mereka telah diciptakan banyak dari mereka yang tidak ingat asal mula mereka itu dari apa, sehingga mereka lalai dan membanggakan kelebihannya yang mungkin sulit untuk dimilki oleh orang lain. Maka hendaknya segera sadarlah dan lebih menyadari kekurangan yang dimilikinya agar lebih merendah diri. Karena jika tidak, mereka berada dalam kehinaan.
Al Imam Al-Habib Zein bin Ibrahim bin bin Semith berkata:
"Setiap orang yang mengaku-ngaku itu terhina. Dan Allah pasti akan memunculkan seseorang untuk mengalahkannya, maka ketika itu dia terhinakan walaupun dia banyak ilmu. Dan kami tidak pernah melihat seseorang yang lebih baik daripada orang yang mengakui kekurangan dirinya, dan meletakkan dirinya dibawah tanah, walaupun terdapat kelebihan pada dirinya, maka tidak bertambah kecuali kerendahan dirinya. Dan jika dia tidak seperti itu, tapi asal diciptakannya tetap dari tanah, maka tidak menjadi sesuatu kekurangan jika diciptakan dari sebuah tanah.
Imam As-Sya'rawi menyebutkan bahwa ada seseorang dari ulama berkata: 'Tidak ada orang yang pernah aku temui dan dia lebih alim daripada aku setelah Sayyidina Abu Bakar Asshiddiq. Kemudian berkata muridnya: Engkau benar, Wahai guruku. Tapi, jika begitu aku bertanya, berapa jumlah rambut jenggotmu? Maka sang ulama' tadi tidak mampu menjawab sehingga dia terhinakan dengan pengakuannya tadi.'"
Diriwayatkan bahwa Al Imam Maqotil bin Sulaiman Al-Azadiy suatu hari berkata:
"Tanyakan semua hal kepadaku selain hal tentang arsy." Kemudian seseorang bertanya:"Siapa yang mencukur rambut Nabi Adam ketika melanggar?" Maka beliau menjawab:"Ini bukanlah ilmu yang perlu kalian pelajari, tetapi memang aku sadar bahwa Allah ingin mengujiku yang kagum dengan diriku." Orang lain bertanya:"Semut itu perutnya di depan atau dibelakang?" Maka beliau tidak mengetahuinya. Berkata sang periwayat:"Aku menyangka itu adalah sebuah teguran untuk kekagumannya."
Berkata Imam Al Imam Abu Hasan As-Syadzili:
"Barang siapa yang mengaku bersama Allah, dan dia menampakkan lima hal, maka dia seorang pendusta atau kelebihannya dicabut: 1.Menggunakan anggota badannya untuk maksiat, 2. berpura-pura taat kepada Allah, 3. masih mengharapkan manusia, 4. menghina para wali Allah , 5. tidak ada rasa hormat kepada seorang muslim. Paling sedikit dari mereka mati dengan keadaan islam."
Maka, kita perlu menyadari kekurangan yang kita miliki sebelum membanggakan kelebihan yang kita dapat. Bagaimana seseorang tidak terhinakan, jika dia bertemu seseorang yang lebih hebat darinya atau ditanyai suatu pertanyaan yang tidak bisa dia jawab setelah dia membanggakan dirinya. (MIZDN)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar