Dizaman yang serba praktis sekarang ini, kehidupan sehari-hari umat manusia tak terlepas dengan yang namanya internet. Hampir-hampir semua kebutuhan manusia tergantung dengan yang namanya internet, dari kebutuhan jasmani sampai kebutuhan rohani. Tak ayal internet sekarang bagaikan asupan wajib bagi seluruh manusia, baik dari usia muda sampai yang sudah tua, semuanya membutuh internet. Namun apakah internet selalu berdampak baik dan bersahabat bagi manusia? ataukah malah internet menjadi musuh dan momok menakutkan yang harus dihindari dan dijauhkan? Mari kita bahas satu-persatu.
Kemudahan mengakses internet pada saat ini tak jarang menimbulkan ke khawatiran di banyak hati manusia, khususnya para orang tua yang tak bisa mengontrol anaknya dua puluh empat jam penuh. Tentu kita tahu bahwasanya di dalam internet tak semua mengandung hal-hal yang positif, tak jarang justru internet menjadi pintu bagi hal-hal negatif, yang pasti hal-hal tersebut tidak akan di sukai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Diantara banyaknya dampak negatif dalam internet dan hal yang paling di takuti oleh seluruh orang tua di seluruh negri adalah adanya konten pornografi, yang mana jalan untuk mengakses konten ini sangat lah mudah. Lalu timbul pertanyaan, mengapa konten pornografi sangat mudah untuk di akses? Di karenakan banyaknya situs-situs ilegal yang menyajikan konten tersebut sehingga banyak dari penikmatnya di mudahkan untuk menikmatinya.
Yang menjadi masalahnya adalah, banyak dari penikmat konten haram tersebut yang usianya masih di bawah umur, sehingga menimbulkan efek negatif yang sangat buruk bagi seseorang anak tersebut, baik dari segi mental, prilaku hingga kesehatannya, dan hal inilah yang sangat ditakutkan oleh para orangtua masakini, karena pada masa sekarang ini, anak-anak di paksa untuk mau tidak mau harus menggunakan internet, sehingga tak ayal anak-anak di bawah umur zaman sekarang lebih mahir menggunakan internet, dibandingkan orangtua mereka, dan karena sebab itulah konten-konten pornografi bisa di akses oleh anak-anak yang usianya masih di bawah umur.
Dan apasih dampak negatif pornografi terhadap anak? Tentu pornografi mempunyai efek buruk yang begitu kuat terhadap seorang anak, dan efek tersebut bisa mempengaruhi otak seseorang dalam sekejap, bahkan saat anak baru satu kali melihat gambar maupun video porno, otak akan merekam apa yang dilihatnya. Tentu dampak ini sangatlah besar! Terutama dampak bagi otak yang mengkonsumsinya. Bahkan dampak pada kecanduan pornografi bagi otak lebih besar dibandingkan dengan kecanduan narkoba maupun rokok. Pornografi juga menimbulkan rasa ingin tau dan kecanduan, sama seperti rokok maupun narkoba. Bagi yang sudah kecanduan, akan sangat sulit untuk lepas dari candu pornografi ini. Selain itu pornografi dapat merusak kondisi kejiwaan seseorang.
Dilansir dari suarasurabaya.net, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menyaksikan kegiatan seksual (pornografi) melalui media daring (online). Menurut persentase diatas, ini menunjukkan tren negatif di golongan anak-anak, menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak di indonesia sudah bisa dan pernah mengakses konten haram ini.
Lalu bagaimanakah cara kita, khususnya para orang tua untuk menanggulangi masalah ini? Tentunya adalah dengan mengawasi dan membatasi anak-anak kita dalam pemakaian internet, jangan terlalu lama biarkan anak-anak kita terpaku di depan gadget/hp mereka, selalu memeriksa gadget anak terhadap apa yang mereka akses, dan yang paling penting tentunya, adalah memberi edukasi kepada anak tentang manfaat dan juga bahayanya dalam pemakaian internet.
Semoga Allah menjaga keluarga kita, terkhusus anak-anak kita dari dampak-dampak negatif internet seperti pornografi dan lain-lain, dan semoga negara kita tercinta ini bisa memberantas situs-situs haram tersebut sehingga keluarga kita dan juga anak-anak kita, memiliki masa depan yang sehat dan cerah, Amin ya robbal a'lamin. (mdfz)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar