كَيْفَ تَخْرُقُ لَكَ الْعَوَائِد, وَأَنْتَ لَمْ تَخْرُقْ مِنْ نَفْسِكَ الْعَوَائِد
Bagaimana mungkin engkau mendapatkan hal-hal yang luar biasa, sedangkan engkau tidak bisa merubah kebiasaan-kebiasaan mu.
Dalam kalam hikmah ini Al-Imam Ibn Athoillah As-Sakandari menjelaskan bahwa bagaimana mungkin seseorang bisa mendapat hal-hal yang luar biasa (Karomah), sedangkan dirinya tidak bisa merubah kebiasaan-kebiasaan nya.
Karena banyak orang yang ditimpa musibah seperti ini, dimana seorang tersebut sangat mendamba-dambakan karomah, berusaha bagaimana bisa mendapatkan karomah, sehingga kalau pun bangun lama, menahan dahaga di siang hari tapi ujung-ujung nya yang mereka inginkan adalah karomah ( خارق العادة : Berbeda dari kebiasaan manusia, diluar kebiasaan masyarakat, atau tidak seperti umumnya manusia.), orang-orang yang menuju Allah terkadang terkena musibah ini.
Sepertinya menghadap mihrab, sepertinya menyembah Allah tapi sebenarnya dia menyembah hawa nafsu nya, karena hawa nafsunya ingin berbeda dari manusia lain nya, ingin di anggap sakti, di hormati, ingin ada nama di masyarakat, ingin mendapat Khariqul adat, hal ini perlu di luruskan.
Karomah bagi para wali dianggap sesuatu yang menganggu, mereka merasa terganggu dengan adanya karomah. Justru para wali tidak ingin karomahnya nampak, mereka menyembunyikan karomahnya, dan ingin hidup seperti manusia yang lainnya, sebagaimana ungkapan mereka (كما الناس). Para wali dan orang orang sholeh mereka bekerja, melakukan pekerjaan, hal itu dilakukan sekedar untuk menutup kelebihan mereka, supaya orang-orang tidak mengetahui kalau mereka adalah seorang wali atau seorang yang sholeh dan hidup seperti banyak nya manusia.
Al-Imam As-Sayyid Ahmad Ar-Rifa'i beliau mengatakan: "Para wali Allah itu menyembunyikan Karomahnya seperti seorang wanita yang menutupi/menyembunyikan haidnya."
Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad As-Seggaf juga mengatakan: "Orang-orang yang ingin karomah, ingin menunjukkan karomah itu seperti anak kecil yang suka main-main."
Maka dari itu marilah kita memeperbaiki kembali tujuan kita ibadah kita, agar kita bisa menjadi hamba Allah yang sebenarnya, seorang hamba yang hanya beribadah kepada Allah dan butuh meminta hanya kepada Allah. Karena kita beribadah bukan untuk mendapatkan karomah akan tetapi beribadah itu untuk mencari ridho Nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. (Mmh)
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Mudah-mudahan bermanfaat. https://t.me/darulihya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar