JANGAN SEMBARANGAN MENYIKAPINYA

JANGAN SEMBARANGAN MENYIKAPINYA

Share This

 




Ulasan Pengajian kitab Ihya' Ulumiddin

Hari/ Tanggal : Kamis, tanggal 07 Dzul Qadah 1445 H - 16 Mei 2024 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Abuya Ahmad bin Husein Assegaf

          Tingkatan maksiat itu ada yang ringan ada juga yang berat. Sebab itu kita tidak menggunakan satu cara saja, bahkan banyak cara dalam menyikapinya.


          Pertama, mengganggu orang lain, seperti dzolim, ghosob, ghibah, adu domba, dan yang lainnya dari maksiat yang mengganggu orang lain.

          Orang-orang yang melakukan perbuatan seperti itu cara yang cocok adalah berpaling dari mereka, dan tidak berkumpul dengan mereka, dan tidak bermuamalah dengan mereka (diboikot).  Alasan maksiat tersebut menjadi berat karna  urusannya dengan manusia. Dan belum tentu orang yang terdzolimi itu memaafkan sepenuh hatinya. Memang lisannya memaafkan tapi hatinya belum tentu memaafkan.          

          Sebagaimana dalam kisah, orang saleh yang memohon kepada Allah untuk membangkitkan mayat laki-laki yang pernah dia dzolimi, agar dia bisa meminta maaf atas perbuatan dzolimnya. Dikabulkan permohonan tersebut oleh Allah. Spontan orang saleh tadi meminta maaf kepadanya dengan perkataan secara global seperti." mohon maaf jika saya ada salah selama ini". Dengan senang hati laki-laki tersebut memaafkannya. Karna masih kurang enak hati orang saleh tadi, diperjelaslah perkataannya secara terperinci. Karna mengetahui perbuatan dzolim orang saleh tersebut secara terperinci, laki-laki tersebut menolak permohonan maafnya.


          Kedua, Shohibul makhur. Yaitu orang yang memfasilitasi kemaksiatan, mempermudah orang lain dalam berbuat maksiat. Seperti, diskotik, tempat prostitusi, kafe, dan yang lainnya dari tempat-tempat  memudahkan laki-laki atau perempuan dalam bermaksiat. Perkara seperti ini memang tidak merugikan dunia akan tetapi merugikan akhirat orang tersebut. Maka cara menyikapinya sama dengan yang pertama, yaitu dengan menjauhinya, tidak duduk bersama mereka (diboikot). Dan tidak mengucapkan salam atau menjawab salam mereka, (jikalau cara tersebut memungkinkan dia untuk bertaubat dan kembali kepada Allah).

          Semoga kita dihindarkan dari maksiat dan dijauhkan oleh ahli maksiat. Amin.


Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages