HIKMAH DI BALIK JATUHNYA MANUSIA DALAM KEGELAPAN

HIKMAH DI BALIK JATUHNYA MANUSIA DALAM KEGELAPAN

Share This


Ulasan Pengajian Syarah Al-Hikam
Hari/ Tanggal : Jum'at, tanggal 24 Rabiul Awal 1446 H - 27 September 2024 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Abuya Ahmad bin Husein Assegaf


َرُبَّمَا وَرَدَتِ الظُّلْمُ عَلَيْكَ لِيُعَرِّفَكَ قَدْرَ مَا مَنَّ بِهِ عَلَيْك
Adakalanya engkau terjerumus dalam kegelapan supaya engkau memahami besarnya nikmat Allah yang diberikan kepadamu

          Kadang-kadang seseorang terjerumus dalam kegelapan, seperti dosa atau mengikuti syahwat, supaya dia bisa memahami betapa besarnya nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Syekh Ibn Atha'illah menjelaskan bahwa seorang hamba, ketika jatuh dalam kegelapan dan kemudian diselamatkan oleh Allah menuju jalan yang benar, akan benar-benar menyadari nilai besar dari hidayah Allah setelah melewati kegelapan tersebut.

          Hal ini dapat terlihat pada perbedaan antara orang yang baru masuk Islam dengan mereka yang telah Islam sejak lahir. Orang yang baru masuk Islam cenderung lebih khusyuk, fokus dalam ibadah, dan sungguh-sungguh dalam taubat serta beribadah. Hal ini terjadi karena sebelumnya mereka berada dalam kegelapan maksiat atau kekufuran. Setelah mendapatkan hidayah, mereka tidak ingin tertipu lagi oleh hawa nafsu dan godaan setan, sehingga mereka menjaga nikmat hidayah agar tidak hilang.

          Contoh lainnya, rasa cinta antara pasangan suami istri akan terasa lebih kuat setelah melalui masalah. Jika hidup pasangan itu selalu harmonis tanpa gangguan, rasa cinta mereka mungkin terasa biasa saja. Namun, setelah mereka menghadapi masalah, cinta akan terasa lebih kuat dan indah saat mereka bersama lagi, karena sudah merasakan pahitnya perpisahan.

          Begitulah hikmah dari keadaan lalai dan jauh dari Allah, kemudian ditarik kembali oleh Allah untuk mengenali betapa besarnya nikmat-Nya.

Orang yang jatuh dalam dosa bisa dibedakan menjadi tiga kelompok:

  1. Orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin menjauhkannya.
  2. Orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin mendidiknya.
  3. Orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin mendekatkannya.

          Jika seseorang berbuat dosa dan merasa bersalah serta hina, maka dia adalah orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin mendidiknya. Jika setelah berbuat dosa dia membalasnya dengan ibadah yang lebih banyak, maka dia adalah orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin mendekatkannya. Namun, jika seseorang terus-menerus mengulangi dosanya, maka dia adalah orang yang jatuh dalam dosa karena Allah ingin menjauhkannya.

          Kegelapan bisa menghalangi cahaya dari Allah, sehingga kita harus mencari tahu dari mana asal kegelapan itu, yaitu dari cinta dunia dan mengikuti setan. Hati manusia adalah sesuatu yang paling berharga, karena hati adalah tempat rahasia-rahasia Allah. Benda yang mahal biasanya memiliki pelindung, dan dalam hal ini, pelindungnya adalah cinta dunia dan mengikuti setan. Jika kita berhasil menyingkirkan cinta dunia dan godaan setan, rahasia-rahasia Allah akan masuk ke hati kita.

          Seorang ulama pernah mengatakan, "Dunia adalah putri setan, jadi orang yang mencintai dunia seolah-olah menjadi menantu setan. Dan selama kamu menjadi menantunya, kamu tidak akan lepas dari pengawasan mertuamu."

          Sebab itu, pelajaran dari jatuhnya seseorang ke dalam dosa atau kegelapan adalah kesempatan untuk memahami betapa berharganya hidayah dan nikmat Allah. Setiap ujian atau kesalahan bisa menjadi jalan untuk mendekat kepada-Nya, asalkan disikapi dengan taubat dan kesungguhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjaga hati dari cinta dunia dan godaan setan, agar selalu berada dalam cahaya hidayah Allah.

Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages