KETIKA KEBAIKAN SEDERHANA MENJADI LUAR BIASA

KETIKA KEBAIKAN SEDERHANA MENJADI LUAR BIASA

Share This




Ulasan Pengajian kitab Ihya' Ulumiddin

Hari/ Tanggal : Kamis, tanggal 19 Muharram 1446 H - 25 Juli 2024 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Abuya Ahmad bin Husein Assegaf


          Adab kita kepada orang-orang di sekitar kita, khususnya kepada sesama Muslim, di antaranya adalah berwajah berseri-seri ketika bertemu orang lain dan bersikap lemah lembut kepada mereka. Sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


ِأَتَدْرُوْنَ عَلَى مَنْ حُرِّمَتِ النَّارُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ ، قَالَ : عَلَى اللَّيِّنِ الهَيِّنِ السَّهْلِ القَرِيْب

Apakah kalian tahu kepada siapa neraka diharamkan? Para Sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kepada orang yang lemah lembut, orang yang mudah diajak bergaul, dan dekat (mudah berbaur)


          Seperti yang kita ketahui, jalan menuju surga itu bermacam-macam caranya. Di antaranya adalah melalui sedekah, rutin membaca Al-Quran, membantu fakir miskin, menghormati kedua orang tua, dan berwajah berseri-seri di hadapan orang lain. Hal ini termasuk cara menuju surga. Sebenarnya, hal tersebut tidaklah sulit untuk dilakukan. Cukup berwajah berseri-seri dan tidak merengut ketika berhadapan dengan orang lain. Ini sangat mudah untuk dilakukan.


          Selain itu, kita juga hendaknya berbicara dengan baik. Seperti di antara sahabat Nabi yang bertanya: "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke surga." Beliau bersabda: "Sesungguhnya di antara hal-hal yang menyebabkan ampunan dari Allah adalah menyebarkan salam dan berbicara dengan baik."

          Abdullah bin Umar juga berkata: "Sesungguhnya kebaikan itu adalah sesuatu yang mudah, yaitu wajah yang ceria dan kata-kata yang lembut."   

          Seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 

ٍاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَة 

"Jauhkanlah diri kalian dari neraka walaupun hanya dengan (bersedekah) sepotong kurma. Jika tidak menemukan (sesuatu untuk disedekahkan), maka dengan kata-kata yang baik."


          Begitu juga yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya dan bagian luarnya terlihat dari bagian dalamnya." Seorang Arab Badui bertanya: "Untuk siapa kamar-kamar itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Untuk orang yang berbicara dengan baik, memberi makan, dan shalat di malam hari ketika orang-orang sedang tidur."


          Sayyidina Anas bercerita: "Pernah di suatu saat seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: 'Aku ada keperluan denganmu.' Ketika itu beliau sedang bersama beberapa sahabatnya. Beliau pun berkata: 'Duduklah di mana saja yang kamu inginkan, aku akan duduk bersamamu.' Maka wanita itu duduk dan beliau duduk bersamanya hingga selesai keperluannya."

          Dapat diambil pelajaran bahwa pentingnya memiliki sikap rendah hati, lemah lembut, peduli, dan berbicara dengan baik kepada orang lain. Rasulullah memberikan contoh nyata bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang lain dengan penuh perhatian dan penghormatan, serta memberikan bantuan dengan tulus hingga urusan mereka terselesaikan.


          Telah berkata Wahb bin Munabbih bahwa seorang pria dari Bani Israil telah berpuasa selama tujuh puluh tahun dan hanya berbuka setiap tujuh hari sekali. Ia meminta kepada Allah agar Allah menunjukkan kepadanya bagaimana setan menyesatkan manusia. Ketika waktu berlalu dan doa tersebut belum dikabulkan oleh Allah, terbesit dalam hatinya ia berkata: 'Seandainya aku minta kepada Allah untuk mengetahui dosa dan kesalahanku, itu akan lebih baik bagiku daripada hal yang aku minta ini.' Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya dan berkata: 'Sesungguhnya Allah mengirimku kepadamu dan Allah berfirman: Sesungguhnya ucapanmu yang engkau ucapkan ini, itu lebih Aku cintai daripada ibadahmu yang telah lalu. Dan Allah telah membuka matamu, maka lihatlah.' Ketika ia melihat, ternyata pasukan Iblis sudah menguasai bumi, dan tidak ada seorang pun dari manusia kecuali dikerubungi oleh setan seperti serigala. Ia bertanya: 'Ya Rabb, siapa yang bisa selamat dari godaan setan ini?' Allah menjawab: 'orang yang wara' dan lemah lembut kepada orang lain.'"

          Oleh karena itu, Perlu kita ingat bahwa kebaikan tidak selalu harus berupa sesuatu yang berwujud. Tindakan kecil seperti kata-kata lembut dan senyum yang tulus dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan kita dan kehidupan orang lain. Semoga kita senantiasa dapat meneladani akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, agar kita termasuk dalam golongan yang mendapat rahmat dan ampunan-Nya serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin.

Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages