KEWAJIBAN SESAMA MUSLIM DENGAN MENGUATKAN PERSAUDARAAN

KEWAJIBAN SESAMA MUSLIM DENGAN MENGUATKAN PERSAUDARAAN

Share This

 




Ulasan Pengajian kitab Ihya' Ulumiddin

Hari/ Tanggal : Kamis, tanggal 05 Muharram 1446 H - 11 Juli 2024 M
Oleh  : Al Habib Abdul Qodir bin Abuya Ahmad bin Husein Assegaf

          Kewajiban kita sesama Muslim adalah lebih umum karena orang-orang di sekitar kita yang Muslim, meskipun mereka bukan sahabat dekat, tetap memiliki hak-hak yang harus kita penuhi. Antara lain: Mengucapkan salam ketika bertemu. Mendatangi dan menyambut undangan atau panggilan. Mengucapkan "Yarhamukallah" ketika ada yang bersin. Menjenguk ketika sakit. Mengantarkan jenazah ketika ada yang wafat. Membenarkan sumpah jika bersumpah. Memberikan nasihat ketika diminta. Menjaga keamanan dan kehormatan sesama Muslim ketika tidak ada yang menjaga. Menginginkan kebaikan untuk sesama Muslim sebagaimana menginginkan kebaikan untuk diri sendiri. Memahami dan menjalankan kewajiban-kewajiban ini adalah bagian dari menjaga hubungan baik dan mempererat persaudaraan di antara umat Muslim. 


          Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:


ْأَرْبَعٌ مِنْ حَقِّ المُسْلِمِيْنَ عَلَيْكَ : أَنْ تُعِيْنَ مُحْسِنَهُمْ وَأَنْ تَسْتَغْفِرَ لِمُذْنِبِهِم وَأَنْ تَدْعُوَ لِمُدْبِرِهِمْ وَأَنْ تُحِبَّ تَائِبَهِمْ

"Empat hak orang Islam yang harus ditunaikan: membantu di antara mereka yang berbuat baik, memohon ampun bagi orang yang berbuat dosa, mendoakan yang berpaling, dan mencintai mereka yang bertaubat.” 


           Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma memberikan penjelasan mengenai makna firman Allah Ta'ala: رُحَمَاءُ بَيْنَهُم yang artinya: "saling menyayangi di antara mereka". Ia mengatakan bahwa orang yang saleh berdoa untuk orang yang berdosa (ahli maksiat), dan orang yang berdosa berdoa untuk orang yang saleh. Ketika orang yang berdosa (ahli maksiat) melihat orang yang saleh dari umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berdoa: "Ya Allah, berkahilah dia dalam apa yang Engkau bagi dari kebaikan dan teguhkanlah dia atasnya, serta berikanlah manfaat kepada kami melalui dirinya." Sebaliknya, ketika orang yang saleh melihat orang yang berdosa, ia berdoa: "Ya Allah, berilah dia petunjuk, terimalah taubatnya, dan ampunilah kesalahannya." 

          Dalam ajaran Islam, dianjurkan untuk saling mendoakan dan menjaga hubungan baik di antara sesama Muslim. Saling mendoakan, baik yang saleh maupun yang berdosa, adalah tindakan yang sangat baik dan terpuji. Namun, pada zaman sekarang, yang terjadi justru sebaliknya. Orang yang saleh cenderung memandang orang yang berdosa dengan murka. Sebaliknya, orang yang berdosa (ahli maksiat) tidak menyadari kesalahan mereka dan menganggap diri mereka setara dengan orang yang saleh, sehingga berani menghina dan mencari kesalahan orang yang saleh.

Hal ini seharusnya tidak terjadi, karena dalam Hadits dijelaskan bahwa orang yang beriman atau saleh adalah orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Mereka diibaratkan seperti orang-orang yang berada di dalam sebuah perahu besar, di mana ada yang berada di posisi atas dan ada yang di posisi bawah.

Ketika berada di tengah perjalanan, orang-orang yang berada di bawah merasa sangat haus dan tanpa berpikir panjang, mereka ingin melubangi perahu tersebut untuk mendapatkan air. Orang-orang yang berada di atas mencegah mereka, karena jika mereka melubangi perahu, seluruh perahu akan tenggelam, termasuk orang-orang di atas.

Begitu pula dengan orang-orang yang bermaksiat, mereka ibarat orang-orang yang melubangi rahmat Allah. Pelindung dari maksiat tersebut adalah zikir, doa, dan amalan-amalan lainnya yang dapat mencegah turunnya azab di kota tersebut. Oleh karena itu, orang-orang yang bermaksiat harus dicegah agar tidak semakin besar kerusakannya.

Dengan demikian, menjaga dan mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan adalah bagian dari tugas seorang Muslim untuk menjaga keselamatan bersama, sebagaimana ilustrasi perahu tadi. Orang yang saleh harus mengajak dan mengingatkan yang berdosa untuk bertaubat dan berbuat baik, sementara yang berdosa harus menghormati dan mengikuti nasihat orang yang saleh agar tidak membawa kerusakan lebih lanjut.


          Dan di antara kewajiban kita sesama muslim adalah mencintai sesama Muslim sebagaimana mencintai diri sendiri dan membenci untuk mereka apa yang dibenci untuk diri sendiri.

          An-Nu'man bin Basyir berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang dan belas kasih mereka adalah seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan tidak bisa tidur.'"

          Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain."


          Dan di antara kewajiban seorang Muslim adalah tidak menyakiti seorang pun dari kaum Muslimin, baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Muslim adalah orang yang membuat kaum Muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya."

          Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda dalam Hadits panjang yang memerintahkan berbagai kebajikan: "Jika kamu tidak mampu (berbuat baik), maka hindarilah orang dari kejahatan, karena itu adalah sedekah yang kamu berikan kepada dirimu sendiri."

          Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, aku melihat seorang laki-laki bergerak bebas di surga dalam sebuah pohon yang dipotongnya di pinggir jalan, yang sebelumnya mengganggu kaum Muslimin." 

          Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim untuk menunjuk kepada saudaranya dengan pandangan yang menyakiti hatinya." Hadits ini mengajarkan bahwa tidak hanya perlakuan atau perkataan, bahkan pandangan mata pun bisa mengganggu saudara Muslim lainnya.


          Dengan memahami dan mengamalkan kewajiban-kewajiban ini, kita dapat memperkuat tali persaudaraan dan menciptakan kehidupan yang harmonis di antara umat Muslim. Islam menekankan pentingnya menjaga hubungan baik, saling menghormati, dan saling mendukung dalam kebaikan. Dengan saling mendoakan, mengingatkan dalam kebaikan, dan menghindari perilaku yang menyakiti, kita bisa menciptakan masyarakat yang penuh kasih sayang dan tolong-menolong.


          Dan di antara kewajiban seorang Muslim adalah bersikap rendah hati kepada setiap Muslim dan tidak menyombongkan diri terhadapnya; karena Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati sehingga tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri atas yang lain."


          Dan di antara kewajiban seorang Muslim adalah tidak masuk ke rumah seseorang kecuali dengan izinnya. Hendaklah ia meminta izin tiga kali. Jika tidak diizinkan, maka hendaknya ia pergi. Dijelaskan dalam Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Meminta izin itu dilakukan tiga kali. Yang pertama agar mereka mendengarkan, yang kedua agar mereka bersiap-siap, dan yang ketiga agar mereka memberikan izin atau menolak."

          Namun, zaman sekarang banyak orang yang salah dalam mengamalkan Hadits ini. Mereka memang mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tetapi kemudian mencampurinya dengan kemungkaran seperti mengintip ke dalam rumah. Ini telah menjadi kebiasaan yang tidak baik. Dalam Hadits lain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahkan mengatakan bahwa beliau ingin menusuk mata orang yang mengintip rumah orang lain dengan paku, menunjukkan betapa kerasnya larangan ini.

           Begitu juga, wanita diharuskan untuk menegaskan suaranya ketika berbicara dengan yang bukan mahram, sehingga menggunakan suara yang tegas dan tidak lembut atau gemulai. Ini karena suara wanita bisa mendatangkan syahwat bagi pria.


Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages