MENJAGA RAHASIA DALAM ISLAM DI ERA DIGITAL

MENJAGA RAHASIA DALAM ISLAM DI ERA DIGITAL

Share This


         Mengumbar rahasia orang lain adalah tindakan yang tidak hanya melanggar etika dan moralitas, tetapi juga bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam kehidupan modern yang serba digital, di mana informasi dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform komunikasi, menjaga rahasia menjadi semakin penting namun sekaligus semakin sulit. Islam dengan tegas mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan dan privasi sesama. Dalam kesempatan ini, kita akan mengeksplorasi larangan mengumbar rahasia dalam perspektif Islam, memahami konsekuensi dari tindakan tersebut, serta mengamalkan etika dan adab yang tepat dalam menjaga rahasia orang lain.

1.Larangan Mengumbar Rahasia orang lain


          Islam mengajarkan untuk menjaga kehormatan dan privasi orang lain. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surat Al-Hujurat ayat 12:


اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ 

 "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang"


          Disebutkan juga dalam Hadis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:


وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَة

 “Barang siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat.” (HR. Muslim).


          Mengumbar rahasia orang lain pada zaman ini semakin mudah dan sering terjadi, terutama dengan adanya media sosial dan platform komunikasi digital. Beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena ini antara lain: 


     1.Kemudahan akses informasi: Teknologi memungkinkan penyebaran informasi dengan sangat cepat. Rahasia yang dibagikan di dunia digital bisa tersebar luas dalam hitungan detik.


     2.Kurangnya etika atau akhlak: Banyak orang yang mungkin tidak menyadari atau mengabaikan dampak buruk dari mengumbar rahasia orang lain. Mereka mungkin tidak memahami konsekuensi dari tindakan tersebut terhadap privasi dan perasaan orang lain.


     3.Budaya sensasionalisme: Di beberapa kalangan, mengumbar rahasia orang lain bisa menjadi cara untuk mendapatkan perhatian atau popularitas. Sensasi dan drama sering kali menarik minat banyak orang, sehingga rahasia pribadi menjadi bahan konsumsi publik.


2.Konsekuensi Mengumbar Rahasia orang lain


  • Dosa dan Sangsi Akhirat: Mengumbar rahasia tanpa izin dianggap sebagai perbuatan dosa. Allah akan memberi balasan yang setimpal di akhirat bagi orang yang melanggar privasi dan kehormatan orang lain.

  • Kerusakan Hubungan: Dalam konteks sosial, mengumbar rahasia dapat merusak hubungan dan kepercayaan antara individu. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan) dan tidak merusaknya dengan tindakan yang tidak terpuji. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10:

    إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

    Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

2.Etika dan Adab Menjaga Rahasia orang lain


  • Menjaga Kepercayaan: Islam menekankan pentingnya menjaga amanah dan kepercayaan. Ketika seseorang memberikan informasi rahasia, itu adalah amanah yang harus dijaga. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji (HR. Imam Ahmad bin Hanbal).

  • Menjauhi Ghibah (Gosip): Mengumbar rahasia sering kali berkaitan dengan ghibah atau gosip, yang dilarang dalam Islam. Ghibah adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain yang tidak ada di tempat. Seperti pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ؟. قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Rasulullah  shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Apakah engkau tahu apa ghibah itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah  shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda, “Engkau menyebut tentang saudaramu sesuatu yang dia tidak sukai (dibenci).” Para sahabat kembali bertanya, “Bagaimana menurutmu wahai Rasulullah, jika memang benar hal yang dibenci itu ada dalam diri saudaraku?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. menjawab, “Jika memang ada dalam dirinya seperti apa yang engkau katakan berarti engkau telah melakukan ghibah kepadanya, tetapi jika yang engkau katakan tidak ada dalam dirinya berarti engkau telah menuduhnya secara batil (dusta).” (HR. Muslim)


3.Pengecualian


Ada beberapa situasi di mana mengungkapkan rahasia mungkin dibenarkan dalam Islam, seperti:

  • Mencegah Kejahatan atau Bahaya: Jika mengungkapkan rahasia diperlukan untuk mencegah kejahatan atau bahaya yang lebih besar, maka hal itu bisa dibenarkan. Misalnya, jika rahasia tersebut berkaitan dengan rencana kejahatan atau tindakan yang dapat membahayakan orang lain.

  • Kepentingan Hukum: Dalam beberapa kasus, informasi mungkin perlu diungkapkan dalam konteks hukum untuk menegakkan keadilan atau memberikan kesaksian yang jujur.

Solusi Mengatasi Mengumbar Rahasia orang lain

1.Pendidikan mengenai akhlak yang baik: Mengajarkan nilai-nilai menjaga rahasia dan pentingnya amanah sejak dini melalui pendidikan agama.

2.Penggunaan media sosial dengan bijak: Membimbing masyarakat tentang penggunaan media sosial secara bertanggung jawab dan pentingnya menjaga privasi.

3.Penguatan ukhuwah dan solidaritas: Mempererat hubungan sosial melalui kegiatan bersama dan mekanisme mediasi untuk menyelesaikan konflik.

4.Menumbuhkan rasa amanah pada diri sendiri: Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya amanah dan memberikan teladan dalam menjaga rahasia.

          Penting untuk selalu mengingat bahwa menjaga rahasia bukan hanya tentang etika, tetapi juga tentang menghormati martabat dan privasi orang lain sesuai dengan tuntunan agama.

          Dalam Islam, menjaga rahasia orang lain adalah bagian dari menjaga kehormatan, martabat, dan persaudaraan. Mengumbar rahasia tanpa izin tidak hanya melanggar etika Islam, tetapi juga dapat membawa dampak buruk dalam hubungan sosial dan kepercayaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mempertimbangkan dampak dan konsekuensi sebelum mengungkapkan informasi rahasia orang lain.(Tsqf.GNM)


Wallahu a'lam bi Asshawab.

Mudah-mudahan bermanfaat.  https://t.me/darulihya

                                                    https://wa.me/c/6283141552774

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages