Ulasan Pengajian kitab Ihya' Ulumiddin
الباب اثاني في فوائد العزلة وغوائلها وكشف الحق في فضلها
Perlu diketahui bahwa perbedaan pandangan mengenai uzlah mirip dengan perbedaan pendapat tentang keutamaan menikah atau tidak menikah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keputusan ini sangat bergantung pada kondisi dan individu yang bersangkutan, sebagaimana halnya keputusan tentang pernikahan yang tergantung pada manfaat dan bahayanya. Demikian pula, dalam hal uzlah, perlu dilihat kondisi setiap orang.
Jika seseorang bukan tokoh masyarakat, bukan seorang pendakwah, bukan pemimpin majelis, atau tidak mengajar, maka uzlah lebih diutamakan baginya. Namun, jika ia adalah seorang yang terpandang, pendakwah, atau pengajar ilmu, maka bergaul dengan orang lain (mukhalatah) lebih diutamakan baginya. Oleh karena itu, keadaan individu harus diperhatikan terlebih dahulu.
Manfaat uzlah terbagi menjadi dua kategori utama: manfaat agama dan manfaat duniawi.
Manfaat agama mencakup beberapa hal, seperti: memberikan kesempatan untuk beribadah di tempat yang tenang dan fokus, meningkatkan kefokusan ketika memperdalam ilmu. Uzlah juga menjauhkan seseorang dari dosa-dosa yang sering terjadi dalam pergaulan sosial, seperti riya’ (pamer), ghibah (menggunjing), mendiamkan keburukan atau kemaksiatan, serta menjaga diri dari pengaruh buruk orang lain.
Manfaat duniawi juga terbagi dua, yaitu: Uzlah menguntungkan seseorang untuk lebih fokus pada pekerjaan atau profesinya, yang mana pekerjaan tersebut memang membutuhkan kefokusan. Selain itu, uzlah juga membantu menghindari berbagai bahaya sosial, seperti terjebak dalam urusan duniawi yang berlebihan atau bermewah-mewahan, selamat dari orang-orang yang sibuk dengan dunia, atau potensi terbongkarnya aib pribadi dalam pergaulan. Dengan uzlah, seseorang juga terlindungi dari pengaruh buruk akhlak temannya, berprasangka buruk, atau penuh iri hati, serta menghindari dari memandang wajah seseorang yang tidak enak dipandang.
Dengan demikian, keputusan untuk beruzlah atau bergaul harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu, mengingat manfaat yang ditimbulkan. Baik uzlah maupun pergaulan sosial memiliki keutamaan tersendiri yang bergantung pada situasi serta tujuan hidup seseorang.
Wallahu a'lam bi Asshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar